Minggu, 25 November 2007

Stress Karena Banyak Tugas dan Ulangan

Stress karena banyak tugas dan ulangan, mungkin adalah kata yang tepat untuk mewakili perasaan dari saya dan teman-teman satu angkatan saya. Guru-guru tak henti-hentinya memberikan cobaan bagi kami, yang lebih tepatnya adalah tugas serta ulangan yang rumit. Cobaan berat yang kami hadapi dengan pasrah saja. Tidak ada pilihan lain, kami harus menerima segala "cobaan" yang diberikan itu tanpa memberikan perlawanan. Karena semua itu, terkadang ada anak-anak yang menitikkan air mata untuk meluapkan segala kebingungannya, tak jarang pula banyak diantara mereka yang jatuh sakit karena terlalu banyak pikiran. Sebenanya pihak guru pun tidak bisa disalahkan juga, mereka sedang berusaha agar siswa-siswinya memperoleh hasil yang terbaik pada Ujian Nasional nanti. Terlebih lagi pelajarannya akan bertambah dan standart nilai pun akan semakin tinggi. Tetapi mereka juga tetap harus memikirkan kondisi fisik maupun mental para siswa nya. Jangan hanya memikirkan bagaimana kedepannya saja, namun juga bagaimana kesiapan dan kondisi mereka di saat sekarang. Faktanya, kebanyakan murid mengalami penurunan pada nilainya karena banyaknya tugas. Ada yang bilang, semangat belajar mereka menurun karena terlalu sering belajar dan terlalu sering mengerjakan tugas. Tanda tanya besar langsung berada di kepala. Tetapi inilah fakta yang harus diterima dengan pikiran jernih.

Sabtu, 24 November 2007

Jurnalis Indonesia

Perkembangan dunia pers dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat. Kebebasan pers pun tidak dikekang, jurnalis bebas mengekspresikan semua hasil liputannya. Walaupun masih ada orang yang tidak menyukai apa yang diberitakan, dikarenakan terlalu memojokkan beberapa pihak. Sudah sangat banyak prestasi yang diraih oleh beberapa tokoh jurnalis di Indonesia. Seperti, Meutya Hafid yang berhasil mendapatkan penghargaan dari pihak kedutaan Australia atas dedikasinya yang tinggi terhadap bidang jurnalistik, dan masih banyak lagi. Berbagai laporan mereka pun banyak yang merubah pandangan masyarakat banyak. Laporan seorang jurnalis metro tv, Najwa Shihab yang ketika tsunami baru saja terjadi di Aceh menarik perhatian masyarakat. Ia menangis ketika melaporkan keadaan Aceh yang baru saja diterjang tsunami. Hasilnya, stasiun tv dimana ia bekerja berhasil mendapatkan bantuan sebesar lebih dari 16o miliar rupiah. Dan akhirnya ia pun berhasil mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) pusat, karena laporannya yang dinilai benar-benar membuat"Indonesia Menangis". Risiko pekerjaan jurnalis pun sangatlah banyak, dalam setiap tugas peliputan bisa saja nyawa mereka yang melayang. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kondisi di saat peliputan dapat aman terkendali. Bisa saja diserang ketika sedang meliput kerusuhan atau juga disandera ketika sedang meliput di daerah konflik. Pekerjaan yang tak mudah, membutuhkan orang-orang yang benar-benar berkualitas. Orang-orang yang menyukai tantangan dan siap menghadapi setiap rintangan yang menghadang. Demi mendapatkan berita yang ekslusif untuk masyarakat.

Antusiasme Band Sekolah

Di zaman sekarang ini, banyak sekali anak muda yang berlomba-lomba untuk membuat band sekolah yang terbaik. Mereka pun rela menghabiskan hampir separuh waktunya untuk memfokuskan diri pada band. Mereka pun muncul dengan berbagai aliran seperti, pop, rock&roll, metal, new wave, dll. Dan tentu saja mereka menyajikan musik yang memiliki tingkat musikalitas tinggi. Hampir bisa disamakan dengan band-band yang namanya sudah melanglang di tanah air. Tidak pernah main-main dengan kesuksesan grup yang mereka bentuk, mereka pun sering sekali mengikuti berbagai perlombaan, merekam setiap lagu mereka dengan dana sendiri dan menjual kepada teman-teman terdekat dengan harga miring, mengisi berbagai acara di tempat-tempat tertentu, dsb. Namun, sebagian kecil dari mereka memang sukses dalam bidang musik tetapi dalam pelajaran hasil yang mereka raih bisa dibilang tidak sebaik seperti apa yang mereka raih dalam bidang musik. Guru-guru pun kerap menegur mereka karena terlalu sibuk mengurus band mereka. Tapi mereka tetap berusaha membuat semuanya kembali menjadi baik dan tetap menjalankan keduanya secara seimbang. Musik yang mereka sajikan kebanyakan sangat mudah untuk dinikmati bagi orang-orang yang baru pertama kali mendengar permainan musik mereka. Tidak main-main, easy listening, serta lirik-lirik yang memiliki makna tersendiri bagi sang penciptanya atau bahkan pendengarnya sekalipun. Jangan pernah menganggap remeh band sekolah, karena mereka adalah penerus dunia musik tanah air.