Sabtu, 24 November 2007

Jurnalis Indonesia

Perkembangan dunia pers dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat. Kebebasan pers pun tidak dikekang, jurnalis bebas mengekspresikan semua hasil liputannya. Walaupun masih ada orang yang tidak menyukai apa yang diberitakan, dikarenakan terlalu memojokkan beberapa pihak. Sudah sangat banyak prestasi yang diraih oleh beberapa tokoh jurnalis di Indonesia. Seperti, Meutya Hafid yang berhasil mendapatkan penghargaan dari pihak kedutaan Australia atas dedikasinya yang tinggi terhadap bidang jurnalistik, dan masih banyak lagi. Berbagai laporan mereka pun banyak yang merubah pandangan masyarakat banyak. Laporan seorang jurnalis metro tv, Najwa Shihab yang ketika tsunami baru saja terjadi di Aceh menarik perhatian masyarakat. Ia menangis ketika melaporkan keadaan Aceh yang baru saja diterjang tsunami. Hasilnya, stasiun tv dimana ia bekerja berhasil mendapatkan bantuan sebesar lebih dari 16o miliar rupiah. Dan akhirnya ia pun berhasil mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) pusat, karena laporannya yang dinilai benar-benar membuat"Indonesia Menangis". Risiko pekerjaan jurnalis pun sangatlah banyak, dalam setiap tugas peliputan bisa saja nyawa mereka yang melayang. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kondisi di saat peliputan dapat aman terkendali. Bisa saja diserang ketika sedang meliput kerusuhan atau juga disandera ketika sedang meliput di daerah konflik. Pekerjaan yang tak mudah, membutuhkan orang-orang yang benar-benar berkualitas. Orang-orang yang menyukai tantangan dan siap menghadapi setiap rintangan yang menghadang. Demi mendapatkan berita yang ekslusif untuk masyarakat.

Tidak ada komentar: